Desa Karetan -
Festival Bedah Rumah masuk dalam agenda Banyuwangi Festival 2015, sebuah
ajang tahunan untuk mempromosikan berbagai potensi Kabupaten Banyuwangi
"Program bedah rumah
sudah ada di tahun lalu dan sebelumnya. Tahun ini kami festivalkan dan masuk
agenda Banyuwangi Festival 2015. Ini kami festivalkan karena festival identik
dengan rasa senang. Kami ingin mengerjakan ini bersama-sama dengan rasa senang
sekaligus untuk meningkatkan solidaritas bersama," ujar Bupati Banyuwangi
Abdullah Azwar Anas.
Festival Bedah Rumah ini bersinergi dengan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari swasta dan BUMN. Festival ini dikhususkan untuk memperbaiki rumah tak layak huni yang tak bisa dibiayai oleh APBD karena berada di lahan yang tak dimiliki sendiri oleh sang penghuni rumah alias sewa.
Festival Bedah Rumah ini bersinergi dengan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari swasta dan BUMN. Festival ini dikhususkan untuk memperbaiki rumah tak layak huni yang tak bisa dibiayai oleh APBD karena berada di lahan yang tak dimiliki sendiri oleh sang penghuni rumah alias sewa.
Salah satunya adalah rumah
milik Bapak Sojo Dusun Sidodadi RT. 05 RW. 02. Beliau mengaku senang karena
rumahnya diperbaiki menjadi lebih baik.
"Terima kasih sudah
dibantu rehabnya, selama ini rumah saya cuman bambu gini. Apalagi lantainya kan
juga disemen, jadi lebih bagus," ujar Sojo.
Spesifikasi rumah pugaran
dalam Festival Bedah Rumah ini adalah fondasinya terbuat dari rollag bata,
dindingnya terbuat dari kalsiboard, sehingga memungkinkan rumah tersebut
dibongkar pasang. Sementara lantainya semen dan atapnya berbahan asbes.
Bupati Anas mengatakan,
festival ini merupakan cara baru Pemkab Banyuwangi membantu mengentaskan
kemiskinan warga, khususnya mereka yang tinggal di lahan bukan milik sendiri.
"Kami juga ingin
menggerakkan partisipasi semua pihak. Festival ini menjadi gerakan sosial yang
ke depan bisa menjadi contoh dalam penyelesaian problem-problem publik,
terutama yang tak bisa dijangkau APBD mengingat kapasitas fiskal pemerintah
tentu terbatas," tutur Anas.
0 komentar:
Posting Komentar